Jambore Pariwisata NTT Tahun 2016 diselenggarakan Minggu-Kamis (29/5-2/6), di Kota Ende, Flores. Pesta Kesenian Nusa Tenggara Timur ini diikuti 20 kabupaten/kota se-Provinsi NTT. Kegiatan pembukaan diawali parade keliling Kota Ende, Minggu (29/5). Kabupaten Ngada dan Manggarai Barat absen dalam jambore ini.

Pesta Kesenian NTT ini mengusung yang tema “Melalui Pertunjukan Seni Kita Tingkatkan Ekonomi Kreatif Masyarakat NTT” ini dibuka Asisten II Sekda NTT Alexander Sena, Senin (30/5) malam, di Lapangan Brimob Ende. Hadir dalam acara pembukaan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementrian Perhubungan Republik Indonesia Sugiharto, Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Jelamu, Bupati Ende Marsel Petu, Wakil Bupati Timor Tengah Selatan, Wakil Ketua DPRD Nagekeo Kristianus Dua Wea, dan Pimpinan Forkopimda Kabupaten Ende.

Bupati Marsel Petu mengatakan, untuk membangun pariwisata NTT mesti dilepaskan sikap primordialistik atau ego kedaerahan dari masing-masing kabupaten. Namun, menurutnya, harus dalam satu kesatuan membangun budaya dan pariwisata. “Bukan secara parsial tetapi harus secara holistik agar pariwisata NTT dapat terkenal di manca negara,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur NTT dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten II Sekda NTT Alexander Sena mengatakan, NTT mesti dijadikan destinasi wisata baru untuk bisa menarik wisatawan. NTT memiliki keajaiban yang tiada duanya di dunia seperti Komodo di Manggarai Barat, Taman 17 Pulau Riung yang indah, danau tiga warna Kelimutu di Ende, pusat olahraga berselancar di Rote, pemancingan internasional di Kabupaten Kupang, serta tempat wisata lainnya.

Selain panorama alam di NTT juga terkenal dengan event budaya seperti pasola di Sumba Barat, samana santa di Flores Timur, permainan caci di Manggarai, Reba di Ngada, budaya Etu di Nagekeo, penangkapan ikan paus tradisional di Lamalera Lembata serta event budaya lainnya di NTT yang dapat mendatangkan para wisatawan. (Sumber: mataflores)