HUT FLOBAMORA BALI KE-36

Yusdi : Kita ini orang-orang biasa tetapi karena kita guyub dan bersatu maka kita kuat. Berkat bersinergi kita bisa berdaya ubah.

IKB Flobamora Bali telah menginjak usianya yang ke 36. Cikal bakal kehadiran paguyuban sejak tahun 1950 an ketika Bali, NTB dan NTT masih dalam satu kesatuan wilayah administratif Provinsi Soenda Ketjil. Flobamora Bali yang menjadi rumah bersama warga Bali turunan NTT resmi terbentuk tanggal 15 September 1985. Flobamora Bali menaungi 22 unit duka suka berbasis Kabupaten/Kota yang ada di Nusa Tenggara Timur. Sementara populasi jiwa anggota Flobamora Bali berbasis unit-unit diatas tersebar di 9 Kabupaten/Kota yang secara kepadatan populasi ter-konsentrasi di Kodya Denpasar dan Kabupaten Badung.Saat ini jumlah populasi jiwa anggota IKB Flobamora Bali yang terdata secara online sebanyak 11.644 anggota. Dalam perkiraan kasar, jumlah warga Flobamora Bali berkisar di atas angka tersebut.

Untuk merayakan syukur ulang tahunnya yang ke 36, maka BP Inti Flobamora Bali menggelar Perayaan syukuran sederhana di Sekretariat Flobamora Bali, Sabtu 18 September 2021. Giat ini dihadiri oleh perwakilanpengurus, para Ketua Unit se-Flobamora Bali, undangan lintas etnis dengan tetap menerapkan prokes ketat. Giat yang digelar secara hybrid di kanal Youtube Flobamora Bali dan aplikasi Zoom ini secara live virtual turut dihadiri Senator RI Bali, Made Mangku Pastika dan Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat. Perayaan ulang tahun ini memilih tagline disiplin prokes-sehat bersemangat. Sebuah tagline yang kontekstual ditengah keprihatinan pandemi covid19.

Dalam sambutannya Ketua Umum IKB Flobamora Bali, Yosep Yulius Diaz sekilas memaparkan perjalanan 36 tahun organisasi yang dipimpinnya bersama Sekretaris Umum Fredrik Billy. Dikatakan Yusdi Diaz sapaan akrabnya, nama Flobamora Bali diresmikan tahun 1985 di rumah Bapak Geroge Pilirobo, di Jalan Natuna Denpasar pada 15 September 1985, dengan merubah nama Flobamor (singkatan dari Flores, Sumba dan Timor) menjadi dengan mengakomodir Alor sehingga menjadi Flobamora (Flores, Sumba, Timor dan Alor).“Organisasi ini bisa kita banggakanlah. Kita ini orang-orang biasa tetapi karena kita guyub dan bersatu maka kita kuat. Berkat bersinergi kita bisa berdaya ubah”.Mengenai jumlah anggota, sebenarnya Flobamora Bali hanya beranggotakan 26 anggota yakni 22 paguyuban dan empat organisasi komunitas, yakni Komunitas Sang Dewi, mahasiswa, Bahu HAM dan Komunitas Jurnalis Flobamora (KJF). Tetapi berdasarkan sistem informasi keanggotaan Flobamora Bali, data per hari ini terdapat 11.644 anggota/jiwa.

Permasalahannya adalah soal administrasi kependudukan, yang ber-KTP Bali sekitar 4.000-an. Sekitar 5.000 lebih anggota ber-KTP NTT, tetapi sisahnya belum ber-KTP.“Flobamora Bali dalam perjalanannya penuh dinamika. Semangatnya adalah merajut persaudaraan, menenun kebersamaan. Jadi kita bersamalah, untuk semua yang berkehendak baik, ya kita sama-sama. Karena semua itu diatur dalam AD-ART” Ujar Yusdi Diaz.BP Inti Flobamora Bali di era kepengurusan Yusdi Diaz terus memastikan adanya angka anggota per jiwa yang akurat sehingga terus melakukan sensus anggota saling yang bersinergi dengan unit-unit. Hal utama mengenai status kependudukan (pemegang KTP Bali/Kartu Tanda Penduduk Musiman/KIPEM atau tanpa keduanya).Secara umum, warga Flobamora Bali memiliki profesi yang beragam dari mahasiswa, pelajar hingga pengajar. Dari satpam hingga anggota TNI/Polri. Dari pencari kerja hingga pemberi kerja. Dari juru parkir hingga pramuwisata, dari jurnalis hingga pengacara, dari atlit hingga ASN. Dari asisten rumah tangga hingga tenaga kesehatan. Dari pelayan cafe hingga para rohaniawan dan seterusnya. Selain itu ada begitu banyak warga Bali bermarga NTT yang lahir, besar dan bekerja di Bali tanpa pernah pergi ke daerah asal leluhurnya.

Senator RI Bali / Anggota DPD RI, Made Mangku Pastika yang juga sebagai Bapa Tua warga Flobamora Bali dalam kesempatan ini meminta warga Flobamora Bali untuk senantiasa melengkapi identitas kependudukannya dengan mengurus kartu tanda penduduk (KTP) sehinggga memiliki identitas yang jelas selama mencari penghidupan di Bali. Menurut mantan Gubernur Bali 2 Periode ini, warga Flobamora di Bali harus taat aturan dan memiliki semangat ber-nyama braya dengan sesama krama Bali agar sama-sama menjaga Bali.“Mempunyai identitas itu membuat orang menjadi bermartabat. Kalau tidak, dia tidak diakui, siapa orang ini,” tegas Mangku Pastika yang juga pernah menjabat sebagai Kapolda NTT tahun 2000 – 2001.Karena itu Mangku Pastika meminta pengurus Flobamora harus membantu anggotanya untuk mendapatkan KTP, menelusuri mengapa mereka bisa berangkat dari daerahnya (NTT) tanpa identitas.

Menanggapi hal itu, Ketua tim PKK NTT yang juga Anggota DPR RI Dapil NTT, Julie Sutrisno Laiskodat berjanji akan memfasilitasi warga NTT di Bali agar mendapatkan KTP NTT. “Kita jemput bola. Mohon saya diberikan data per kabupaten terutama yang warganya banyak belum ber-KTP agar kami memfasilitasi mendapat KTP NTT di Bali,” kata Julie Sutrisno Laiskodat secara virtual dari Jakarta.Meski demikian, Julie Laiskodat masih mempunyai kekhawatiran mengenai hak warga NTT di Bali sekalipun sudah memiliki KTP NTT, seperti dikeluhkan Ketua Unit Flobamora Tabanan Paskalis Sabon dan Ketua Unit Wuamesu Ende Lio Bali, Valerian Libert Wangge. Perayaan HUT ke-36 Flobamora secara virtual ini juga diikuti oleh Ketua Flobamora Sydney (Australia), Ketua Flobamora Papua dan daerah lain di Indonesia. Perayaan diakhiri dengan pemotongan tumpeng dan malam ramah tamah dengan menerapkan prokes yang ketat, sehat bersemangat.

(Rilis Humas Flobamora Bali yang disarikan dari beragam sumber)

Facebook Comments

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password