Usai Melahirkan Anak, Ditinggalkan Suami Tanpa Biaya Hidup
Kisah Miris Ibu Asal Solor
Flobamora Bali, Nasib malang menimpa seorang ibu asal Solor, Flores Timur yang menetap di Bali.
Veronika Nini Leba tidak mampu membayar tagihan biaya rumah sakit untuk kelahiran puteranya yang dilakukan secara caesar di RSUP Sanglah.
Hampir sebulan ibu dan bayi malang ini dirawat di RSUP Sanglah, keduanya tidak bisa keluar karena biaya operasi yang belum dilunasinya. Pasangannya, Martinus Gaina asal Karebo, Sumba Barat Daya hanyalah seorang buruh lepas proyek.
Senin, 22 Januari 2018, Veronika diantarnya suaminya Martinus ke RS Sanglah dengan keluhan sakit perut mau melahirkan. Pagi pukul 09.38, Veronika melahirkan anaknya yang ke-5. Seorang bayi laki-laki sehat dengan berat 3350 gram dan panjang badan 48 cm.
Tanggal 26 Januari 2018, pihak RS Sanglah memperbolehkan Veronika dan bayinya pulang hari itu juga. Veronika menghubungi suaminya untuk mengurus administrasi. Martinus baru datang keesokan harinya. Ketika mengetahui biaya perawatan yang begitu besar, Rp 13,9 juta, Martinus meminta izin melunasi esok harinya. Namun sejak saat itu, Martinus tidak pernah kembali menjenguk istri dan anaknya.
Veronika menunggu dalam ketidakpastian. Pada akhirnya, Flobamora Bali dihubungi Humas RS Sanglah untuk membantu pengurusan administrasi pasien asal Flores Timur itu, Rabu 7 Februari 2018.
Informasi tersebut juga dibenarkan oleh Humas Flobamora Bali, Beny Ule Ander ketika ditemui di sekretariat Flobamora Bali, Jalan Plawa 79 Denpasar.
“Pada Rabu kemarin, kami mendapatkan informasi dari humas RS Sanglah bahwa ada pasien asal Flores Timur yang mengalami kendala dengan pembiayaan di RS Sanglah, ” kata Beny Kamis (8/2/2018) siang.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Ketua Umum Flobamora Bali Yusdi Diaz langsung mengutus Ketua Komunitas Perempuan “Sang Dewi” Flobamora Angelika Gek didampingi Humas Flobamora Bali, Beny Ule Ander dan Kasatgas Flobamora Marten Rowa Kasedu menuju RS Sanglah.
Sesampainya di RS Sanglah, kata Beny, tim Flobamora Bali menemukan pasien Veronika Nini Leba, tanpa pendampingan keluarga. Rupanya suaminya Martinus Gaena, sudah seminggu tak ada kabar berita. Veronika cuma tahu suaminya sedang mencarikan biaya rumah sakit.
Martinus yang selama ini berprofesi sebagai buruh proyek di Denpasar itu juga hilang tanpa jejak. Sementara pihak kerabat mengalami kendala dalam menghubunginya karena Martinus tidak memiliki ponsel.
“Akhirnya solusi yang paling baik adalah dengan menjadikan Flobamora Bali sebagai penjamin, dengan catatan ibu Veronika bisa keluar dari Rumah Sakit. Biaya operasinya akan dicicil oleh yang bersangkutan, ” terang Beny.
Setelah urusan administrasi selesai, akhirnya pasien ini diperbolehkan pulang dengan pendampingan Tim Flobamora Bali.
Hal serupa juga diutarakan oleh Angelica Gek, selaku ketua Sang Dewi Flobamora. Menurutnya, saat ini pihak Flobamora Bali dijadikan penjamin bagi bayi dan ibu Veronika agar bisa keluar dari Rumah Sakit.
“Kami yang melihat langsung kondisi tempat tinggal ibu ini, mereka tinggal di kos yang sangat sederhana. Saya secara pribadi saya sangat merasa kasihan terutama dengan bayi dan ibunya ini,” kata Angelika Gek.
Jumlah utang Veronika di RS Sanglah adalah Rp 13,9 juta. Biaya tersebut harus dilunasinya dengan cara dicicil setiap bulannya. Sementara sang suami, Tinus, hingga kini menghilang entah kemana. Bayinya pun tak punya pakaian ganti.
Bagi anda yang ingin menyalurkan donasi untuk ibu Veronika Nini Leba bisa langsung menuju tempat tinggalnya yang terletak di Jl By Pass Ngurah Rai, Gg Melanting Sari No, 99, Jimbaran.
Anda juga bisa menghubungi keluarganya atas nama Yeni dengan nomor ponsel 085337791015 atau Yohanes Mbani dengan nomor ponsel 081339175065.
Atau bagi anda yang berada di seputaran Denpasar, anda bisa menyalurkan bantuan anda melalui Sekretariat Flobamora Bali, Jl Plawa No, 78 Denpasar.
Ketua Umum Flobamora Bali Yusdi Diaz mewakili warga NTT di Bali menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak RS Sanglah yang selama ini selalu berkoordinasi baik sekali dengan Flobamora. “Dengan memberikan keleluasaan kepada pasien untuk membayar biaya pengobatan secara cicil sebuah langkah kemanusiaan dari RS Sanglah yang perlu kita apresiasi dengan baik,” ujarnya.