WADAH ORANG MANGGARAI TIMUR DI BALI BERDIRI TAHUN 2007

Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Bali (IKMB) Kraeng Ardy Ganggas bersama tokoh-tokoh muda Manggarai Timur Bali, seperti Gregorius Rusmanda dan Bob La
Ketua Ikatan Keluarga Manggarai Bali (IKMB) Kraeng Ardy Ganggas bersama tokoh-tokoh muda Manggarai Timur Bali, seperti Gregorius Rusmanda dan Bob La

FLOBAMORA DEWATA (DENPASAR). Ikatan Keluarga Manggarai Timur di Bali (IKMTB) Lonto Leok, Bantang Cama, Kabupaten Manggarai Timur, merupakan pemekaran dari Kabupaten Manggarai Provinsi NTT, yang telah ditetapkan melalui UU Nomor 36 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007. Diresmikan Menteri Dalam Negeri H. Mardiyanto, 23 Nopember 2007, di Jakarta.

Kabupaten Manggarai Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi NTT. Luas Manggarai Timur 2.519,55 kilometer persegi. Secara administrative, Manggarai Timur terbagi dalam enam kecamatan, yakni Borong, Kota Komba, Sambi Rampas, Elar, Lamba Leda, dan Poco Ranaka. Pusat pemerintahannya di Borong.

Yang membanggakan, di Manggarai Timur terdapat sekolah calon pastor, yakni Seminari Pius XII Kisol, di Desa Tana Rata, Kecamatan Kota Komba. Sebagai seminari menengah, lembaga ini telah menghasilkan banyak pastor. Selain itu, banyak tokoh di berbagai bidang di NTT, bahkan di Indonesia yang merupakan tamatan Seminari Kisol atau setidak-tidaknya pernah mengenyam pendidikan di sana.

Manggarai Timur juga memiliki potensi di bidang pertanian dan perkebunan. Tanaman vanili yang biasa disebut “emas hijau” pertamakali ada di Lengko Ajang, Sambi Rampas. Belakangan kopi, cengkeh, kakao dan kemiri menjadi komoditi andalan Mangarai Timur. Selain Rana Mese, Pantai Cepi Watu di Borong menjadi objek wisata yang layak dikembangkan di Manggarai Timur.

Munculnya IKMTB berkat inisiatif beberapa tokoh Manggarai Timur yang berdomisili di Bali, antara lain Niko Ngabus dan Laurens Bahang Dama. Keinginan membangun kebersamaan dalam satu wadah kekeluragaan di rantau ini sebagai respons atas disahkannya Manggarai Timur sebagai kabupaten otonom, 17 Juli 2007. Kebersamaan ini disemangati suatu perasaan senasib dan sepenanggungan serta kesamaan identitas sosial dan budaya yang berasal dari satu wilayah administratif yang sama.

Sekitar September-Oktober 2007, serangkaian pertemuan dilaksanakan untuk mematangkan rencana pembentukan IKMTB. Setelah melalui serangkaian pertemuan, kepengurusan perdana IKMTB akhirnya terbentuk 4 November 2007 di kediaman ata tua Manggarai di Bali Mayor (Purn) Niko Ngabus, Jalan Sudirman I/19 Denpasar. Kepengurusan perdana ini dipimpin Laurens Bahang Dama yang menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN.

Terbentuk IKMTB tidak dimaksudkan untuk berpisah dari Ikatan Keluarga Manggarai Bali (IKMB), namun untuk lebih mengefektifkan pola konsolidasi yang mengacu pada pemekaran wilayah Kabupaten Manggarai. Sesepuh Manggarai Timur Bapak Niko Ngabus menganalogikan, IKMTB adalah “baju dalam”, dan IKMB adalah “baju luar” dari warga Manggarai Timur yang berdomisili di Pulau Dewata.

IKMTB diharapkan bisa berperang sebagai wadah lonto leok, bantang cama (duduk bermusyawarah) bagi keluarga besar Manggarai Timur di Bali dalam bingkai kebersamaan. Karena itu kepengurusan IKMTB juga dikengkapi sejumlah bidang/seksi dan koordinator kecamatan, yakni Kec. Borong, Kec. Kota Komba, Kec. Sambi Rampas, Kec. Elar, Kec. Lamba Leda dan Kec. Poco Ranaka. (DIRANGKUM SEKUM IKMTB GREGORIUS RUSMANDA)

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password