BERTEMU BALI ANIMAL DEFENDER (BAD),YUSDI : FLOBAMORA BALI DUKUNG KAMPANYE KESEJAHTERAAN HEWAN
DENPASAR-FLOBAMORA BALI – Bali Animal Defender (BAD),organisasi penyayang binatang yang memiliki visi “Bali Bebas Rabies dan Bebas Kekerasan Terhadap Hewan” ,melakukan audensi dengan Badan Pengurus Ikatan Keluarga Besar (IKB) Flobamora Bali,Rabu (9/9/2020) di Sekertariat Flobamora Bali. Kedatangan 8 orang anggota tim BAD dipimpin Jovania Imanuel Calvary yang juga menjabat sebagai Ketua BAD, diterima langsung oleh Ketua Umum terpilih IKB Flobamora Bali masa bhakti 2020-2023,Yusdi Diaz, didampingi Bendahara Umum Krisman Riwu Kore, Nikolas Putra Ruing dan John Seran.
Mengawali audensi,Jovania menyampaikan apresiasi kepada Flobamora Bali yang telah meluangkan waktu untuk menerima audensi tim BAD Bali.”Terima kasih kepada Bapak Yusdi dan tim yang telah menerima audensi kami,saat ini kami tengah giat membangun komunikasi dengan komunitas serta paguyuban suka duka di Bali untuk mengkampanyekan kesejahteraan hewan,”ujar Jovania.
Jovania menjelaskan bahwa, BAD adalah wadah aspirasi masyarakat Bali pada khususnya terhadap kasus-kasus hewan di Bali, diantaranya kekerasan pada hewan dan kasus lainnya yang bertentangan dengan undang-undang kesejahteraan hewan pada umumnya.”Organisasi ini juga menudukung program pemerintah daerah yakni Bali bebas rabies,” tambah wanita asal Toraja ini penuh semangat.
Sehubungan dengan hal tersebut,BAD mengajak Flobamora Bali untuk berpartisipasi dalam kampanye kesejahteraan hewan.”Kedatangan kami dalam audensi ini bertujuan untuk berdiskusi,edukasi dan sekaligus mengajak Paguyuban Flobamora Bali, agar berpartisipasi dalam kampanye kesejahteraan hewan di Bali,”pungkas Jovania.drh.Maria Maliga Vernandes Sasadara,S.KH dari Animal International for a Kinder World yang ikut dalam audensi menyampaikan hasil temuan survey yang dilakukan pihaknya.
“Kami mendata 80 pedagang daging Anjing di seluruh Bali, 60 dari mereka bersedia untuk disurvey. Dari hasil survey 65% pedagang adalah masyarakat bersuku Bali (Balinese) dan 35% sisanya adalah non Bali,”ungkap Sasa.
Dari sisi kesehatan,Sasa memperingatkan resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat mengkonsumsi daging Anjing diantaranya penularan rabies,bakteri kolera,penyakit cacing dan resistensi antibiotic.
Ketua Umum terpilih IKB Flobamora Bali, Yusdi Diaz menuturkan bahwa pihaknya sepakat bahwa kekerasan terhadap hewan harus dihentikan. “Kami setuju apapun bentuk kekerasan atau kekejaman terhadap hewan tidak layak untuk dilakukan,apalagi diposting di medsos,”tegas Yusdi .
Yusdi menambahkan bahwa,pihaknya juga tengah menjajaki kerjasama kampanye kesejahteraan hewan bersama Bali Animal Welfare Association (BAWA). Paguyuban Flobamora Bali ungkap Yusdi, memilki semangat yang sama dengan komunitas pencinta hewan untuk mengkampanyekan kesejahteraan hewan.
Yusdi menambahkan bahwa, kekerasan terhadap hewan termasuk konsumi daging Anjing di Bali bukan hanya dilakukan oleh oknum asal NTT,melainkan juga oknum dari etnis lain.Hal ini diperkuat dengan data yang dirilis oleh drh.Sasa. “Ada yang mengkonsumsi daging Anjing karena tradisi,selain itu ada juga yang menggunakannya sebagai pelengkap ritual upacara keagamaan tertentu,”pungkasnya.
Diakhir audensi,kedua pihak sepakat untuk menjalin kerjasama kampanye kesejahteraan hewan di Bali
Penegakan Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan
- Penganiyayaan terhadap hewan hingga sakit/cacat/mati.
2. Sengaja menyakiti /melukai merugikan kesehatan hewan
3. Membuang dan menelantarkan hewan peliharaan.
4. Sengaja tidak memberi makan hewan peliharaan hingga sakit/cacat/mati.
5. Membunuh hewan milik orang lain
Akan dijerat sesuai dengan :
1. Pasal 66a ayat (1) juncto Pasal 91b ayat (1) UU No.41 tahun 2014 tentang perubahan UU No.18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan.
2. Pasal 302 ayat (1) dan (2) KUHP3. Pasal 406 ayat (2) KUHP
Pusat Pengaduan : 081339993119Facebook Group : Bali Animal Defender