“Selly itu, secara pribadi dia punya hak politik. Kedua, dia kader partai (PDIP), dia sekretaris DPC PDIP Kota Kupang dan dia anggota dewan (DPRD Kota Kupang). Kebetulan dia adik saya dan saya tidak mungkin mengingkari kalau dia adik saya.”

Demikian Gubernur NTT, Frans Lebu Raya kepada wartawan di Pelabuhan Tenau Kupang, Rabu (8/6/2016) siang. Hal itu dikatakan Lebu Raya menanggapi pertanyaan wartawan soal pandangan masyarakat kalau nama Sely Tokan diusulkan PDIPuntuk mendampingi Yonas Salean sebagai calon Walikota Kupang merupakan kepentingan politik dari Frans Lebu Raya.

Saat mengatakan ini, Lebu Raya bersama Walikota Kupang, Yonas Salean.
Menurut Lebu Raya, mengapa Sely Tokan menjadi salah satu kader PDIP yang ikut diusulkan, karena Sely Tokan adalah kader PDIP.

“Ini harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Yang dikuatirkan nanti, besok-besok kalau pak Yonas Salean punya adik mau masuk politik terus, tidak boleh juga. Kita jangan menegasikan hak politik orang lain,” kata Lebu Raya.

Sementara menyingung soal isu bahwa pihaknya yang akan menanggung biaya politik bagi pencalonan Yonas Salean bersama kader PDIP sebagai figur calon wakil walikota, Lebu Raya mengatakan, sebagai koalisi partai tentu dana politiknya akan ditanggung bersama.

“Sebagai koalisi partai ya kita urugan. Itu hal yang wajar dan biasa. Memangnya mau jalan kaki sendiri..? Kalau kita koalisi ya sudah. Mari beban kita tanggung sama-sama. Tapi bukan saya pribadi yang tanggung tapi partai yang tanggung,” kata Lebu Raya.

Menurut Lebu Raya, kader PDIP yang diusulkan untuk mendampingi Yonas Salean untuk menjadi calon wakil walikota Kupang, semuanya adalah kader terbaik partai. Hanya keputusan dari nama-nama yang sudah diusulkan masihnmenunggu keputusan DPP PDIP di Jakarta.

“Tinggal tunggu keputusan DPP PDIP pusat. Itu otoritas DPP PDIPuntuk menentukan. Memang mengenai figur calon wakil walikota mendampingi pak Yonas Saelan masih membuat penasaran,” kata Lebu Raya. (skh pos kupang)