CORAK BARU TENUN IKAT SUMBA TIMUR

PESONA kain tenun ikat Sumba Timur sudah populer di kalangan desainer nasional dan internasional. Ini salah satu warisan budaya yang membanggakan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Seorang pemerhati budaya Sumba, Yudi Umbu T. T. Rawambaku, S.E., kepada Tabloid Flobamora Dewata, meyakinkan, kain tenun ikat ini terbukti memiliki kemampuan adaptif menghadapi perubahan sosial budaya.

“Inilah yang menyebabkan produk material kebudayaan masyarakat Sumba Timur ini masih tetap bertahan dan berkembang,” kata Yudi yang sehari-hari bekerja di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumba Timur itu.

Menurut Yudi, seiring perjalanan dimensi ruang dan waktu terjadi dinamika perubahan corak dalam bentuk pergeseran, bahkan pergantian corak ke bentuk baru.

“Dinamika perubahan corak kain ini berimplikasi pada lahirnya fungsi kain di luar tradisinya,” katanya.

Hal itu, kata Yudi, menunjukkan produksi kain tenun ikat tradisional Sumba Timur merefleksikan warisan budaya yang cair, dinamis dan sementara, serta kehadirannya mengikuti konteks sosial serta kepentingan pelaku kebudayaan.

“Perlu kajian diversifikasi produk serta perkembangan artistiknya yang mengandung implikasi adanya dinamika corak kain Sumba dalam bentuk kesinambungan dan perubahannya sebagai representasi dari kondisi sosial budaya yang tumbuh dari dinamika pariwisata,” papar pria kelahiran Sumba, 21 Maret 1970, ini. SYAM KELILAUW

Facebook Comments

Login

Welcome! Login in to your account

Remember me Lost your password?

Lost Password