PUTERI PARIWISATA NTT AKAN IKUT PARADE PEMBUKAAN PKB 2016 DI DENPASAR
FLOBAMORA DEWATA (DENPASAR). Tim kesenian NTT akan diperkuat sekitar 22 duta yang akan mengenakan busana tenun ikat dari 22 kabupaaten/kota yang ada di provinsi kepulauan ini. Mereka akan tampil dalam parade pembukaan Pesta Kesenian Bali Tahun 2016. Pesta kebudayaan tahunan ini akan dibuka Presiden Jokowi, Sabtu (11/6), di Renon, Denpasar.
Sebelumnya dilansir berita, duta seni serta budaya Flobamora Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih menjadi salah satu dari 14 kontingen yang akan berparade dalam pembukaan Pesta Kesenian Bali Tahun 2016. Partisipasi Flobamora Bali dalam perhelatan PKB ini sudah memasuki tahun ketiga.
Paguyuban warga Bali keturunan NTT bersinerji dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT. “Flobamora Bali akan didukung duta seni dari beberapa kabupaten/kota yang bernanung di bawah bendera paguyuban kami di Bali. Mereka akan mengenakan busana tenun ikat tradisoional yang khas dari Manggarai, Ngada, Biinmafo TTU, Sumba Timur, Sabu, Maumere, dan Belu,” jelas Ketua Umum Flobamora Bali, Yusdi Diaz, didampingi Sekum Fredrik Billy, dan Bendum Krisman Riwu Kore, dalam rapat koodinasi dengan unit-unit di lingkungan Flobamora Bali, Jumat (10/6) malam, di Denpasar.
Semua ‘kepala suku’ yang menjadi ketua unit masing-masing menyatakan apresiasi dan siap mendukung partisipasi duta seni dan budaya Flobamora Bali dan NTT tersebut. Mereka juga akan ikut dalam parade mengenakan busana adat daerahnya masing-masing.
Sementara Puteri Pariwisata NTT Elisabeth Prilia Carvallo juga kan turun dalam parade seni dan budaya tahunan tersebut. Sosok Elisabeth, 23 tahun, terpilih sebagai putri pariwista NTT 2015 karena memiliki banyak keunggulan dari peserta lainnya.
Dalam pemilihan putri pariwisata NTT waktu lalu, Elisabeth yang akrab dipanggil Lia, adalah satu-satunya peserta yang menjawab pertanyaan juri menggunakan Bahasa Inggris.
Lulusan Fakultas Psikologi, Universitas Brawijaya Malang tahun 2014 ini tidak hanya fasih berbahasa Inggris, tetapi juga menguasai Bahasa Korea.
Elisabeth lahir di Waibalun, Flores Timur pada 30 April 1992. Ayahnya Nani Carvallo dan ibu Mahyani asal Aceh.***