HUT Ke-2 Komunitas Satgas Caraka Manggarai Bali, Sumbang Solusi Menekan Potensi Konflik (Bagian 1)
Denpasar (flobamora-bali.com) – SEORANG pemuda berperawakan tegap menyambut ramah tamu yang datang di gerbang Gedung PWI Bali Lumintan, Denpasar. Senyum sumringah terpancar dari raut wajahnya. Dengan santun dan sikap bersahabat, dia menemani tetamu yang diundang menuju aula yang meriah dengan suara alunan musik.
Suasana familiar itu amat terasa saat berlangsung Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Komunitas Satgas Caraka Manggarai Bali, Jumat 2 Desember 2016 malam, di Gedung PWI Bali itu. Dan, pemuda tadi, adalah Ketua Caraka Manggarai Bali. Namanya Konstantinus Arif. Dia lebih sering dikenal dengan panggilan Arifadil.
Komunitas ini lumayan jumlahnya. Ada puluhan anggota yang sudah bergabung. “Anggota Caraka berasal dari “Tiga Manggarai Bali”, baik Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, maupun Manggarai Timur,” jelas Arifadil di sela cara perayaan hari jadi ke-2 unit suka duka yang dipimpinnya itu.
Mereka memayungi diri sebagai salah satu Unit Suka Duka dalam sebuah paguyuban satuan tugas keamanan di bawah Ikatan Keluarga Manggarai (IKMB). Ihwalnya Arifadil bersama sejumlah anak muda Manggarai prihatin dengan masalah sepele yang tak jarang memicu konflik sesama anak muda keturunan Manggarai di Pulau Dewata. Sebagai bagian dari sesama perantau yang bermukim di Bali, mereka mencoba ikut menyumbang solusi untuk menekan potensi masalah yang bisa berujung kriminal itu.
Namun, keberadaan anak muda Manggarai di Bali masih sporadis. “Semua masalah anak muda keturunan Manggarai di Denpasar khususnya tidak mungkin bisa diatasi orang tua kita yang ada di IKMB, maupun unti suka duka yang ada. Kami coba untuk ikut mewadahi agar muda berkoordinasi di lapangan jika ada masalah,” ujarnya dalam sebuah perbincangan dengan flobamora-bali.com beberapa waktu lalu.
Dari situ, sebuah gagasan positif dilempar ke sejumlah kawan-kawannya. Respons baik datang. Sebuah wadah khusus memayungi anak muda yang bekerja di beberapa tempat usaha di Bali dipandang perlu dibentuk. “Dari sini lahir Caraka Manggarai Bali pada 28 November 2015,” ungkapnya.
Arifadil didaulat menjadi ketuanya. Namun, dia awalnya enggan menerima penunjukkan itu. “Saya tahu diri. Saya tidak terbiasa pimpin organisasi. Apalagi kalau disuruh berbicara di muka orang banyak seperti ini,” ujarnya diplomatis saat memberikan sambutan dalam perayaan HUT ke-2 Caraka Manggarai Bali.
Namun, kepemimpinan Arifadil justru diapresiasi Ketua IKMB R. Ardy Ganggas, S.E., M.For. M.Fis. Dalam sambutan di acara yang sama, Ardy yang juga Ketua I Flobamora Bali ini meyakinkan, keberadaan Caraka Manggarai Bali patut diacungi jempol.
“Walau baru berumur dua tahun, kiprahnya sudah sangat terasa. Saat acara di Gereja Katedral Denpasar, 30 tenaga satgasnya dilibatkan mengawal keamanan. Begitu juga dalam kegiatan suka dan duka di lingkungan IKMB, Ikkmar, Ikamartim, Ikamabar, maupun Flobamora Bali. Caraka Manggarai Bali selalu ambil bagian,” ujar Ardy Ganggas, salah satu dari lima pemegang Sabuk Dan VI Karate di Indonesia ini.
Hadir dalam acara ulang tahun Caraka Manggarai Bali itu kalangan sesepuh Manggarai. Selain Ardy Ganggas, tampak Humas Flobamora Bali yang juga warga IKMB Syam Kelilauw, pengurus Satgas Flobamora Bali Agus Bugis, mantan Ketua Umum Ikamartim Bali Sebastianus, Ketua Umum Ikamartim Bali Pius Endo, Sekum Ikkmar Bali Gonza, Dony Parera, dan keluarga besar IKMB lainnya. (Bersambung)