INFO KUPANG: MARAK PERBURUAN RUSA TIMOR DI TAMAN WISATA ALAM MENIPO
Aksi perburuan satwa liar yang dilindungi Rusa Timor (Cervus Timorensis) di Taman Wisata Alam (TWA) Menipo di Kampung Bikoen, Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, sejak dua bulan terakhir semakin marak.
Hal ini diungkapkan Markus Muni, Adrianus Siki dan Eman Bureni, kepada wartawan di Kantor Dispenduk Kabupaten Kupang, Jumat (17/6/2016) siang.
“Sekarang banyak rusa yang diburu di Pulau Menipo (Taman Wisata Alam Menipo, Red). Mereka pakai jerat atau menembak pakai senapan yang dilengkapi peredam suara,” cerita Eman Bureni dibenarkan dua rekannya.
Tiga pemuda ini mengaku berasal dari Desa Sahraen. Sering diajak teman-temannya berburu Rusa Timor di Pulau Menipo.
“Kami baru dua kali ke Pulau Menipo, diajak teman-teman. Pertama kami berhasil jerat rusa betina dua ekor. Kemudian hari Kamis (16/6/2016) pagi kami pergi lagi ke sana. Tetapi tidak jadi menyeberang ke pulau, karena ada operasi pemantauan atau patroli oleh petugas dari Kupang. Cuma kami sempat berpapasan dengan beberapa orang yang sedang membawa tiga ekor rusa. Dua ekor mati tertembak, yang satunya masih hidup dan diikat,” kisah Muni.
Ia menambahkan, jika dilihat secara seksama, senapan yang digunakan, adalah senapan canggih menggunakan teleskop dan alat peredam suara.
Aksi perburuan satwa liar yang dilindungi Rusa Timor (Cervus Timorensis) di Taman Wisata Alam (TWA) Menipo di Kampung Bikoen, Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, sejak dua bulan terakhir semakin marak.
Hal ini diungkapkan Markus Muni, Adrianus Siki dan Eman Bureni, kepada wartawan di Kantor Dispenduk Kabupaten Kupang, Jumat (17/6/2016) siang.
“Sekarang banyak rusa yang diburu di Pulau Menipo (Taman Wisata Alam Menipo, Red). Mereka pakai jerat atau menembak pakai senapan yang dilengkapi peredam suara,” cerita Eman Bureni dibenarkan dua rekannya.
Tiga pemuda ini mengaku berasal dari Desa Sahraen. Sering diajak teman-temannya berburu Rusa Timor di Pulau Menipo.
“Kami baru dua kali ke Pulau Menipo, diajak teman-teman. Pertama kami berhasil jerat rusa betina dua ekor. Kemudian hari Kamis (16/6/2016) pagi kami pergi lagi ke sana. Tetapi tidak jadi menyeberang ke pulau, karena ada operasi pemantauan atau patroli oleh petugas dari Kupang. Cuma kami sempat berpapasan dengan beberapa orang yang sedang membawa tiga ekor rusa. Dua ekor mati tertembak, yang satunya masih hidup dan diikat,” kisah Muni.
Ia menambahkan, jika dilihat secara seksama, senapan yang digunakan, adalah senapan canggih menggunakan teleskop dan alat peredam suara. (skh pos kupang)